Jumat kemaren ya tepatnya tanggal berapa tuh ya 18 Maret, gue hampir mati.
sekali lagi.
HAMPIR MATI.
kejadiannya berawal dari sini di saat kelompok puzzle Menara Babel menang games sejarah.
terus dapet hadiah permen sebut saja permen X.
nah sama seperti anak lainnya, gue langsung memakan permen itu.
kebiasaan gue kalo makan permen diemut. bukan langsung digigit. jadilah gue mengemut permen itu.
lalu teman gue yang baik hati bernama Kiki minta ditemenin ke toilet ya gue temenin.
di jalan pas lagi ngobrol sambil ngemut permen tiba-tiba jleb!
saya blank untuk beberapa saat.
tidak bisa bernapas
permen yang masih bulat utuh tertelan dan nyangkut.
Kiki sepertinya berusaha membantu dan akhirnya permen gak jadi nyangkut terus saya masih idup.
pas sadar kayaknya si Kiki shock banget hahah gue juga.
Tuhan masih baik hati sama saya :) saya masih boleh hidup
jadi saya bersyukur. dan setelah kejadian itu saya jadi banyak berpikir.
kalo aja si Kiki panik atau saya panik.
terus gak ada yang berusaha nepuk-nepukin punggung biar permen keluar.
atau telat sedetik saja buat nepuk punggung.
mungkin nyawa saya sudah melayang.
betul?
terus setelah pulang sekolah banyak kabar orang meninggal sana sini.
ya mungkin aja kan salah satunya kabar tentang saya. tapi ternyata nggak jadi tadi selamat.
ya saya jadi mikir.
*ehm maaf kebanyakan mikir*
hidup cuma bentar ya.
bentarrrrrrrrrrrrrr banget.
kalo disia-siain 1 detik aja sayang banget.
terus udah gitu nasib orang gak ada yang tau.
belajar dari film terbaik kesayangan gue sepanjang masa (re:AADC)
mengungkapkan sesuatu itu penting
jangan dipendem
karena telat ngomong 1 detik aja berabe kan kayak si temennya Cinta
kayak si Cinta telat ngomong sama Rangga
tapi susah sih ngomongnya banyak gengsi hahaw malu dan lain hal
ya tapi begitulah hidup
tidak dapat diprediksi
tidak ada yang tau nasib orang
tidak ada yang tau sejam kedepan
semenit
bahkan sedetik
1 detik dalam hidup benar-benar berarti.
kalo disia-siakan, nanti menyesal
menyesal hingga ingin kembali ke masa lalu
padahal semua orang juga tau
nggak ada mesin waktu
Monday, 21 March 2011
Thursday, 17 March 2011
build then crash. SIMPLE
selamat malam pembaca tulisan ini semua.
saya menulis tiap ada inspirasi. ya, baru saja kemaren dapet inspirasi dari yah anda tau..................... mungkin.
bukannya saya sinis
tapi.
saya baru belajar 1 hal
berharap itu fatal.
F-A-T-A-L
FATAL
FATAL kalau berharap terlalu jauh
FATAL kalau harapan nggak sesuai sama kenyataan
FATAL ketika seseorang atau sekelompok orang memberi harapan
FATAL ketika mereka mengingkari harapan itu
FATAL ketika mereka memberi harapan kembali
dan sangatlah FATAL
ketika mereka sering melakukan hal itu, memberi, menghancurkan, meninggalkan, dan kembali lagi memberi harapan.
FATAL.
mungkin juga
FATAL karena kita terlalu percaya
FATAL karena kita seharusnya tidak berharap
yah memang lebih fatal ketika sebuah harapan hancur, daripada sebuah usaha gagal.
ketika usaha gagal, kita tau letak kegagalan, tau bagaimana agar usaha itu berhasil, tau bahwa usaha itu gagal karena sebuah kesalahan, dan bisa jadi merupakan titik balik seseorang berusaha lagi dan berhasil melakukan usahanya.
tapi harapan?
ketika harapan hancur, tidak tau mengapa itu hancur, dan jelas bukan titik balik untuk seseorang berharap kembali, dan berharap bahwa harapan itu terjadi.
bagi sekelompok orang, ketika harapan itu hancur mereka bisa menerimanya. ketika harapan yang datang lagi mereka bisa menerimanya juga, dan ketika itu hancur lagi mereka tetap bisa menjalani hari seperti biasa. tanpa beban tanpa pikiran mengganggu. karena mereka tau, harapan itu tidak akan pernah terjadi.
bagi seseorang, ketika harapan itu hancur pertama kali ia bisa menerimanya, mencoba bangkit kembali. ketika harapan yang sama datang kembali ia bahagia bukan main, namun terlena karena harapan itu pada akhirnya hancur, dan ia harus kembali merangkak untuk bangkit.
bagi sekelompok orang, susah untuk mereka memberi harapan kepada yang lain. karena mereka takut, harapan yang mereka beri melebihi ekspektasi sang penerima harapan, sehingga mereka menjalaninya dengan hati-hati agar tidak ada yang terluka
namun............
bagi seseorang, harapan itu mudah. bagaikan bernapas di bumi. berbicara apa yang ada di pikirannya, membangun harapan tanpa menyadarinya, lalu tak lama kemudian menghancurkannya juga tanpa sadar, lalu setelah sekian lama ia kembali lagi dengan kegiatan tanpa sadarnya.
mungkin juga salah para penerima harapan, kenapa menerima dia dengan segala kegiatan tanpa sadarnya.
tetapi
ia juga harus menyadari
bahwa semua kegiatan tanpa sadar itu
tidak semua orang bisa menerimanya dengan mudah
seperti bernapas di bumi
karena bagi mereka
bernapas di bumi
tidaklah mudah.
saya menulis tiap ada inspirasi. ya, baru saja kemaren dapet inspirasi dari yah anda tau..................... mungkin.
bukannya saya sinis
tapi.
saya baru belajar 1 hal
berharap itu fatal.
F-A-T-A-L
FATAL
FATAL kalau berharap terlalu jauh
FATAL kalau harapan nggak sesuai sama kenyataan
FATAL ketika seseorang atau sekelompok orang memberi harapan
FATAL ketika mereka mengingkari harapan itu
FATAL ketika mereka memberi harapan kembali
dan sangatlah FATAL
ketika mereka sering melakukan hal itu, memberi, menghancurkan, meninggalkan, dan kembali lagi memberi harapan.
FATAL.
mungkin juga
FATAL karena kita terlalu percaya
FATAL karena kita seharusnya tidak berharap
yah memang lebih fatal ketika sebuah harapan hancur, daripada sebuah usaha gagal.
ketika usaha gagal, kita tau letak kegagalan, tau bagaimana agar usaha itu berhasil, tau bahwa usaha itu gagal karena sebuah kesalahan, dan bisa jadi merupakan titik balik seseorang berusaha lagi dan berhasil melakukan usahanya.
tapi harapan?
ketika harapan hancur, tidak tau mengapa itu hancur, dan jelas bukan titik balik untuk seseorang berharap kembali, dan berharap bahwa harapan itu terjadi.
bagi sekelompok orang, ketika harapan itu hancur mereka bisa menerimanya. ketika harapan yang datang lagi mereka bisa menerimanya juga, dan ketika itu hancur lagi mereka tetap bisa menjalani hari seperti biasa. tanpa beban tanpa pikiran mengganggu. karena mereka tau, harapan itu tidak akan pernah terjadi.
bagi seseorang, ketika harapan itu hancur pertama kali ia bisa menerimanya, mencoba bangkit kembali. ketika harapan yang sama datang kembali ia bahagia bukan main, namun terlena karena harapan itu pada akhirnya hancur, dan ia harus kembali merangkak untuk bangkit.
bagi sekelompok orang, susah untuk mereka memberi harapan kepada yang lain. karena mereka takut, harapan yang mereka beri melebihi ekspektasi sang penerima harapan, sehingga mereka menjalaninya dengan hati-hati agar tidak ada yang terluka
namun............
bagi seseorang, harapan itu mudah. bagaikan bernapas di bumi. berbicara apa yang ada di pikirannya, membangun harapan tanpa menyadarinya, lalu tak lama kemudian menghancurkannya juga tanpa sadar, lalu setelah sekian lama ia kembali lagi dengan kegiatan tanpa sadarnya.
mungkin juga salah para penerima harapan, kenapa menerima dia dengan segala kegiatan tanpa sadarnya.
tetapi
ia juga harus menyadari
bahwa semua kegiatan tanpa sadar itu
tidak semua orang bisa menerimanya dengan mudah
seperti bernapas di bumi
karena bagi mereka
bernapas di bumi
tidaklah mudah.
Subscribe to:
Posts (Atom)